Sebuah alat yang telah digunakan pada kendaraan mobil sejak tahun 1980an untuk mengefisienkan pembakaran bensin. Kali ini teknologi tersebut telah berkembang dan diadaptasi untuk mesin motor.
Tujuan pemakaian HES untuk motor khususnya agar pemakaian bensin lebih irit dengan kondisi pemakaian normal dan menambah tenaga mesin. Hal tersebut diperoleh dari proses pemisahan unsure Hydrogen (H) yang ada pada air (H2O), dimana unsure H+ tersebut dimasukan pada ruang pengkabutan bensin di karburator. Karena efek ledakan Hydrogen lebih dahsyat dibanding bensin dan bahkan LPG sekalipun, maka tenaga yang dihasilkan meningkat lebih baik. Sifat ledakan H+ berbeda dengan ledakan bensin yang hanya explode, ledakan H+ bersifat explode dan kemudian implode, yang berarti ledakan yang menciptakan ruang vakum yang menyedot setelah ledakan tersebut, dengan kata lain, sedotan daya ledak tersebut menyebabkan piston akan tertarik kembali dari posisi terjauh dari titik pengapian sehingga tenaga putaran mesin lebih efisien.
Teknik pemisahan unsur H+ diperoleh dari proses elektrolisis pada air. Hydrogen yang dipisahkan dari air langsung dimasukkan ke dalam karburator melalui manifold dengan cara injection. Sedangkan unsure OH- (Hydroxide) merupakan gas buang yang dimasukkan ke dalam tabung filter pada motor. Bila kondisi motor tidak menggunakan filter, pembuangan tersebut dapat juga dimasukkan ke karburator, sebab bagaimanapun juga, pembakaran di karburator masih membutuhkan udara sebagai pemicu ledakan.
Konsorsium 7itjma, mempersembahkan Hydrogen Electrolysis System sebagai bukti bahwa komunitas motor saat ini peduli akan lingkungan hijau.
Alat ini menggunakan air (H2O) sebagai bahan dasar untuk proses elektrolisis yang kemudian menghasilkan gas hidrogen (H+) dan OH-
Alat ini diperjual-belikan per paketnya = Rp. 200.000,-
dan ongkos pemasangan = Rp. 25.000,- (optional)
Tiap paket terdiri dari 1 tabung elektrolisis dan 1 PWM untuk pengatur proses elektrolisis, dan bergaransi* 3 bulan
*Syarat dan ketentuan berlaku